Featured post

Cara Instalasi Software Pemetaan ArcGIS 9.X

Bagi orang yang menggeluti dunia survey dan pemetaan, salah satu tools atau alat yang wajib dimiliki dan dikuasi adalah software ArcGIS...

Tiga Landasan Pokok dan Issu-Issu Yang Sering Terjadi (Pembangunan Ekonomi Lokal)

Pengalaman pembangunan ekonomi meliputi beberapa aspek kehidupan masyarakat namun dalam mata pelajaran ilmu ekonomi di perguruan tinggi sering tidak mencakup masyarakat tradisional. Dalam praktek perbedaan perhatian antara pembangunan sosial, politik dan ekonomi sering tidak jelas.
Para praktisi pembangunan ekonomi selalu mengatakan bahwa dalam kenyataan banyak sekali persoalan sosial atau politik secara alami mempunyai hubungan langsung dengan pembangunan ekonomi dan diluar semua itu, pendekatan ekonomi klasik  ternyata dapat memberikan ide-ide dari berbagai disiplin ilmu bagi strategi pembangunan ekonomi yang efektip.
Bab  ini memuat tentang tiga landasan  pokok dan issu-issu pembangunan ekonomi yang sering terjadi pada beberapa bentuk perencanaan pembangunan yang perlu dipertimbangkan yaitu : Pengangguran dan upah rendah, ekternalitas dan pengambilan keputusan terhadap sektor publik.

Pengangguran dan upah rendah
Pengangguran merupakan masalah pokok kota, sebab banyak sekali keluarga-keluarga menerima bagian  terbesar dari pendapatan mereka diluar pekerjaan, kemiskinan seringkali menjadi lambang dari penggangguran dan upah rendah, meskipun juga banyak  penyebab lain  dari kemiskinan, termasuk didalamnya kesehatan buruk, kriminal, dan pemukiman kumuh.
Tingginya jumlah tenaga kerja yang tidak terserap di perkotaan disebabkan oleh rendahnya mutu sumberdaya manusia karena umumnya mereka tenaga kerja tidak terlatih, sehingga tidak dapat memasuki dunia kerja yang tersedia, namun disisi lain karena besarnya jumlah penawaran tenaga kerja akan berimplikasi pada tingkat upah, sesuai dengan prinsif ekonomi jika penawaran  banyak maka harga akan turun, demikian pula halnya pada pasar tenaga kerja jika penawaran tenaga kerja banyak, maka upah akan turun, sebagian tenaga kerja dapat terserap hanya dengan menerima upah rendah, sedangkan kelebihan dari penawaran tenaga yang tidak terserap akan menciptakan penganguran.                     
Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran sebagai suatu tujuan dari pembangunan ekonomi, yaitu dengan jalan meningkatkan permintaan tenaga kerja, atau menyiapkan pekerja  yang siap masuk ke pasar kerja melalui pelatihan dan peningkatan produktivitas serta mengurangi hambatan dan ketidak sempurnaan pasar,  jika tidak mereka tidak bisa masuk ke dunia kerja.

Menciptakan Lapangan Kerja
Dengan menciptakan lapangan  usaha, berpengaruh pada meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan tingkat upah. Besarnya perubahan tingkat upah tergantung besarnya permintaan dan tambahan pergeseran tenaga kerja, dan peningkatan penawaran tenaga kerja. Pemerintah dapat membuat program menciptakan lapangan kerja baru, melalui pekerjaan pada sektor publik untuk tenaga kerja kasar dan pekerja yang terkena PHK.
Penciptaan lapangan kerja dapat saja menjadi permasalahan bagi penganggur dan pekerja upah rendah secara langsung, jika pekerjaan tidak tetap yang diciptakan terjadi pada penganggur terampil dan pekerja yang memiliki upah rendah atau jika penganggur tidak dapat bergerak masuk kedalam pasar tenaga kerja dimana ada pekerjaan baru. Bukti menunjukkan bahwa di pusat kota, banyak kerjaan baru membutuhkan keterampilan tinggi yang tidak menyerap penduduk pusat kota.

Meningkatkan Produktivitas dan Pelatihan
Produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan menyebabkan permintaan terhadap tenaga kerja ini meningkat, karena tenaga kerja dapat memberikan tambahan pada produksi, yang mengakibatkan pendapatan perusahaan pun meningkat, pada akhirnya perusahaan akan bersedia membayar upah yang tinggi kepada pekerja, secara teori bahwa tingkat produktivitas karyawan yang tinggi akan memberikan tambahan hasil  persatu satuan produksi bagi perusahaan, sehingga dapat menurunkan biaya rata-rata tenaga kerja.
Demikian pula halnya dengan mengadakan program pelatihan bagi karyawan baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan atau untuk penempatan karyawan yang sesuai dengan kemampuan akademiknya atau sesuai dengan kemampuan teknik karyawan, juga bagi peningkatan jenjang karir, pelatihan dapat meningkatkan ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja.

Mengurangi Penghambat dan Ketidak sempurnaan Pasar
Untuk mengurangi penghambat dan ketidak sempurnaan pasar tidak selalu dengan mangatakan bahwa harus dengan model persaingan sempurna. Dalam kenyataan di dunia nyata bahwa banyak masalah yang muncul sebagai contoh gaji hanya mencukupi kehidupan pada satu musim saja, banyaknya tenaga kerja yang tidak mengetahui kesempatan kerja, sehingga masyarakat pinggir kota (suburban) tidak dapat mengakses pekerjaan dikota, sulitnya mobilitas tenaga kerja karena faktor geografis, dan adanya hubungan kekeluargaan, tingkat pendapatan yang rendah dan tingginya pengangguran di suatu tempat yang memaksa mereka terjerat dan  sulit untuk pindah ke daerah yang menyediakan tenaga kerja, demikian pula halnya dengan diskriminasi dalam kelas sosial masyarakat, beberapa hal ini perlu menjadi perhatian agar hambatan dan ketidak sempurnaan pasar dapat diatasi.

Eksternalitas
Berbagai permasalahan yang berkenaan dengan kota adalah  eksternalitas, atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak yang memberikan dampak pada pihak lain. Yang tidak memperhitungkan biaya yang ditimbulkan dari dampak kegiatan yang dilakukan. Eksternalitas negatif meliputi : polusi, kebisingan, kemacetan, kekumuhan, kemerosotan nilai-nilai. Manfaat yang dihasilkan oleh eksternalitas menjadi barang publik dan  menciptakan eksternalitas positif.
Dalam pasar bebas kegiatan produksi yang berlebihan menghasilkan eksternal negatif, dan sebaliknya  produksi yang rendah dan ramah lingkungan menghasilkan eksternalitas positif. Kualitas lingkungan hidup merupakan faktor penentu penting keberhasilan suatu daerah, para perencana pembangunan selalu membutuhkan peningkatan kemampuan mereka untuk membuat perencaan pembangunan sebagai usaha untuk mengurangi eksternalitas negatif dan meningkatkan eksternalitas positif.
Usaha untuk meningkatkan ekternalitas positif yaitu dengan cara mengurangi eksternalitas negatif, sekaligus sebagai upaya  meningkatkan daya tarik daerah, bagaimana pemerintah melakukan upaya menghindari kerugian pihak lain sebagai akibat dari ekternalitas negatif, sehingga mampu menarik investor yang berarti akan meningkatkan permintaan tenaga kerja dan pendapatan daerah dan masyarakat.

Model Ekternalitas Negatif
Dalam pasar bebas pada suatu tingkat produksi, harga yang dibayar masyarakat adalah harga yang tidak memperhitungkan eksternalitas, karena sebenarnya ada biaya ekstra yang tidak diperhitungkan dalam proses produksi, seperti pencemaran lingkungan, biaya pengolahan limbah, jika hal ini diperhitungkan akan menaikan biaya produksi dan berimbas pada harga  sebesar biaya eksternal,  sebenarnya bahwa tambahan biaya sosial yang terjadi melebihi tambahan manfaat sosial, hal ini akan membuat tidak efisiennya setiap satuan produksi.
Eksternalitas meningkat dengan cepat seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk kota, terdapat hubungan antara jumlah penduduk dan tingkat kepadatan terhadap eksternalitas negatif. Dengan demikian ekternalitas yang dihasilkan masing-masing penduduk akan bertambah sesuai dengan jumlah pertambahan penduduk, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada jumlah orang yang menerima eksternalitas sebesar jumlah eksternalitas yang dihasilkan oleh pertambahan jumlah penduduk.

Penyelesaian Eksternalitas Negatif
Penyelesaian masalah eksternalitas negatif berdasarkan standar ekonomi  adalah dengan membangun mekanisme, bagi badan usaha penghasil eksternalitas dikenakan biaya eksternalitas.  Dalam terminologi ekonomi biaya mengatasi eksternalitas akan menghasilkan internalitas, karena perusahaan akan mengurangi output. Cara yang dilakukan adalah dengan mengenakan pajak pada penghasil eksternalitas,  memberikan insentif bagi mereka yang menggunakan bahan baku dan teknologi ramah lingkungan atau yang menciptakan internalitas, memberikan subsidi terhadap produk yang menggunakan sumberdaya terbatas, dengan subsidi mampu menutupi tambahan biaya akibat dari produksi yang terbatas, dan mendorong menciptakan pekerjaan yang menciptakan eksternalitas positif. 
Cara lain untuk pengawasan eksternalitas adalah dengan memberikan hak pengalihan melalui pasar, misalnya suatu perusahaan penghasil  eksternalitas memiliki konsekwensi membayar konpensasi kepada pihak yang terkena dampak eksternalitas, bagi penerima dana konpensasi dapat mengalihkan haknya kepada pihak lain yang bersedia melakukan pembersihan bahan pencemar penyebab eksternalitas.
Dalam analisa ekonomi menunjukkan hasil yang signifikan dari konstribusi formula kebijakan untuk  menurunkan eksternalitas negatif dan menghasilkan efisiensi, kualitas hidup dan prosfek pembangunan ekonomi,  melalui pajak, subsidi dan kebijakan pasar, namun semua ini juga memiliki keterbatasan, karena banyak faktor non ekonomi yang juga perlu diperhatikan yang dapat mengurangi eksternalitas seperti kebiasaan, moral dan etika serta budaya masyarakat yang sulit diukur secara ekonomi.

Perbaikan Sektor Publik
Ranah akhir bagi analisis ekonomi yang terpenting adalah memberikan pengertian yang mendalam pada kebijakan pembangunan adalah melalui perbaikan pola kerja sektor publik, Fungsi sektor publik yang baik dapat mendorong pembangunan ekonomi melalui berbagai jalan yaitu : pelayanan jasa bagi dunia usaha, menciptakan suatu pola penggunaan lahan efisien, peningkatan kualitas hidup,  dan secara umum memadukan pelayanan dan pajak. Keberpihakan pada publik juga mendukung usaha bagi  badan perencanaan pembangunan  daerah dalam meningkatkan  intensitas tekanan kepada pemerintah sebagai usaha mempengaruhi keputusan pemerintah pusat yang terkadang bertentangan dengan kepentingan daerah.
Banyak pejabat yang menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi namun dengan dalih untuk kepentingan publik dengan membuat berbagai  kebijakan publik, membangun gedung perkantoran yang megah mencakar langit sebagai pelayanan publik, dengan assumsi untuk memaksimumkan penggunaan gedung dan adanya perubahan. Begitu pula halnya bagi para politisi akan meningkatkan kesempatan mereka untuk dapat dipilih kembali, dengan melakukan apa yang menjadi kepentingan masyarakat, hal ini memungkinkan terjadi konplik kepentingan antara pejabat negara dan para politisi.
Perspektif pemilihan kepentingan sektor publik memiliki implikasi yang signifikan untuk pembangunan ekonomi, demikian pula halnya bagi para politisi sektor ini  dijadikan  ladang usaha baru, dengan mengangkat issu-issu publik, kekuatan berbagai kepentingan kelompok di ejawantahkan dalam proyek-proyek lingkungan, jalan, dan fasislitas layanan publik lainnya sebagai proyek pembangunan ekonomi, namun sebenarnya tidak lebih hanyalah sebagai usaha agar mereka dapat terpilih kembali. Sedangkan banyak kasus dalam kenyataannya bahwa proyek yang berhubungan dengan kepentingan publik tersebut sebenarnya lebih pada penyediaan fasilitas bagi perusahaan industri besar, seperti jalan, atau dalam bentuk pembebasan pajak, atau bahkan penggelapan pajak, dan subsidi yang berlebihan.
Para birokrat juga berbuat demikian, mereka lebih memilih khusus melayani kepentingan kelompok, dengan dalih karena mampu meningkatkan pembangunan daerah,  mencerminkan pentingnya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, tapi sebenarnya hal ini hanya untuk memperluas kekuasaan para birokrat. Sedang bagi pegawai sering bekerja tidak profesional dan maksimal, dimana mereka lebih memilih melayani perusahaan untuk mencari tambahan penghasilan. Disisi lain cenderung ke arah inefisiensi, karena pegawai akan meminta tambahan biaya pelayanan melebihi ketentuan dan kemampuan rakyat.

Perbaikan kinerja sektor publik dan peningkatan penghasilan pegawai sangat penting, demikian pula halnya perubahan struktur pemerintahan dan peningkataan kwalitas pegawai serta mengubah mekanisme pelayanan untuk memberantas  calo-calo jasa pelayan, agar penggunaan anggaran pembangunan daerah dapat efisiensi dan efektif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembangunan daerah. Salim, J.S.