Pengalaman
pembangunan ekonomi meliputi beberapa aspek kehidupan masyarakat namun dalam
mata pelajaran ilmu ekonomi di perguruan tinggi sering tidak mencakup
masyarakat tradisional. Dalam praktek perbedaan perhatian antara pembangunan
sosial, politik dan ekonomi sering tidak jelas.
Para
praktisi pembangunan ekonomi selalu mengatakan bahwa dalam kenyataan banyak sekali
persoalan sosial atau politik secara alami mempunyai hubungan langsung dengan
pembangunan ekonomi dan diluar semua itu, pendekatan ekonomi klasik ternyata dapat memberikan ide-ide dari
berbagai disiplin ilmu bagi strategi pembangunan ekonomi yang efektip.
Bab ini memuat tentang tiga landasan pokok dan issu-issu pembangunan ekonomi yang sering
terjadi pada beberapa bentuk perencanaan pembangunan yang perlu dipertimbangkan
yaitu : Pengangguran dan upah rendah, ekternalitas dan pengambilan keputusan
terhadap sektor publik.
Pengangguran dan upah rendah
Pengangguran merupakan masalah pokok
kota, sebab banyak sekali keluarga-keluarga menerima bagian terbesar dari pendapatan mereka diluar
pekerjaan, kemiskinan seringkali menjadi lambang dari penggangguran dan upah
rendah, meskipun juga banyak penyebab
lain dari kemiskinan, termasuk
didalamnya kesehatan buruk, kriminal, dan pemukiman kumuh.
Tingginya jumlah tenaga
kerja yang tidak terserap di perkotaan disebabkan oleh rendahnya mutu
sumberdaya manusia karena umumnya mereka tenaga kerja tidak terlatih, sehingga
tidak dapat memasuki dunia kerja yang tersedia, namun disisi lain karena
besarnya jumlah penawaran tenaga kerja akan berimplikasi pada tingkat upah,
sesuai dengan prinsif ekonomi jika penawaran
banyak maka harga akan turun, demikian pula halnya pada pasar tenaga
kerja jika penawaran tenaga kerja banyak, maka upah akan turun, sebagian tenaga
kerja dapat terserap hanya dengan menerima upah rendah, sedangkan kelebihan
dari penawaran tenaga yang tidak terserap akan menciptakan penganguran.
Untuk
mengurangi kemiskinan dan pengangguran sebagai suatu tujuan dari pembangunan
ekonomi, yaitu dengan jalan meningkatkan permintaan tenaga kerja, atau
menyiapkan pekerja yang siap masuk ke
pasar kerja melalui pelatihan dan peningkatan produktivitas serta mengurangi
hambatan dan ketidak sempurnaan pasar, jika tidak mereka tidak bisa masuk ke dunia
kerja.
Menciptakan
Lapangan Kerja
Dengan menciptakan lapangan usaha, berpengaruh pada meningkatnya
penyerapan tenaga kerja dan tingkat upah. Besarnya perubahan tingkat upah
tergantung besarnya permintaan dan tambahan pergeseran tenaga kerja, dan
peningkatan penawaran tenaga kerja. Pemerintah dapat
membuat program menciptakan lapangan kerja baru, melalui pekerjaan pada sektor
publik untuk tenaga kerja kasar dan pekerja yang terkena PHK.
Penciptaan
lapangan kerja dapat saja menjadi permasalahan bagi penganggur dan pekerja upah
rendah secara langsung, jika pekerjaan tidak tetap
yang diciptakan terjadi pada penganggur terampil dan pekerja yang memiliki upah
rendah atau jika penganggur tidak dapat bergerak masuk kedalam pasar tenaga
kerja dimana ada pekerjaan baru. Bukti menunjukkan bahwa di pusat kota, banyak
kerjaan baru membutuhkan keterampilan tinggi yang tidak menyerap penduduk pusat
kota.
Meningkatkan Produktivitas dan Pelatihan
Produktivitas tenaga kerja
yang tinggi akan menyebabkan permintaan terhadap tenaga kerja ini meningkat,
karena tenaga kerja dapat memberikan tambahan pada produksi, yang mengakibatkan
pendapatan perusahaan pun meningkat, pada akhirnya perusahaan akan bersedia
membayar upah yang tinggi kepada pekerja, secara teori bahwa tingkat
produktivitas karyawan yang tinggi akan memberikan tambahan hasil persatu satuan produksi bagi perusahaan,
sehingga dapat menurunkan biaya rata-rata tenaga kerja.
Demikian pula halnya dengan mengadakan program pelatihan bagi
karyawan baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan atau untuk penempatan
karyawan yang sesuai dengan kemampuan akademiknya atau sesuai dengan kemampuan
teknik karyawan, juga bagi peningkatan jenjang karir, pelatihan dapat
meningkatkan ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja.
Mengurangi Penghambat dan Ketidak sempurnaan Pasar
Untuk mengurangi penghambat dan ketidak sempurnaan pasar tidak
selalu dengan mangatakan bahwa harus dengan model persaingan sempurna. Dalam
kenyataan di dunia nyata bahwa banyak masalah yang muncul sebagai contoh gaji hanya
mencukupi kehidupan pada satu musim saja, banyaknya tenaga kerja yang tidak
mengetahui kesempatan kerja, sehingga masyarakat pinggir kota (suburban) tidak dapat mengakses
pekerjaan dikota, sulitnya mobilitas tenaga kerja karena faktor geografis, dan
adanya hubungan kekeluargaan, tingkat pendapatan yang rendah dan tingginya
pengangguran di suatu tempat yang memaksa mereka terjerat dan sulit untuk pindah ke daerah yang menyediakan
tenaga kerja, demikian pula halnya dengan diskriminasi dalam kelas sosial
masyarakat, beberapa hal ini perlu menjadi perhatian agar hambatan dan ketidak
sempurnaan pasar dapat diatasi.
Eksternalitas
Berbagai permasalahan yang
berkenaan dengan kota adalah eksternalitas,
atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak yang memberikan dampak pada pihak
lain. Yang tidak memperhitungkan biaya yang ditimbulkan dari dampak kegiatan
yang dilakukan. Eksternalitas negatif meliputi : polusi, kebisingan, kemacetan,
kekumuhan, kemerosotan nilai-nilai. Manfaat yang dihasilkan oleh eksternalitas menjadi
barang publik dan menciptakan
eksternalitas positif.
Dalam pasar bebas kegiatan produksi
yang berlebihan menghasilkan eksternal negatif, dan sebaliknya produksi yang rendah dan ramah lingkungan menghasilkan
eksternalitas positif. Kualitas lingkungan hidup merupakan faktor penentu
penting keberhasilan suatu daerah, para perencana pembangunan selalu
membutuhkan peningkatan kemampuan mereka untuk membuat perencaan pembangunan sebagai
usaha untuk mengurangi eksternalitas negatif dan meningkatkan eksternalitas
positif.
Usaha untuk meningkatkan ekternalitas positif yaitu dengan cara mengurangi
eksternalitas negatif, sekaligus sebagai upaya meningkatkan daya tarik daerah, bagaimana
pemerintah melakukan upaya menghindari kerugian pihak lain sebagai akibat dari
ekternalitas negatif, sehingga mampu menarik investor yang berarti akan meningkatkan
permintaan tenaga kerja dan pendapatan daerah dan masyarakat.
Model Ekternalitas Negatif
Dalam pasar bebas pada suatu
tingkat produksi, harga yang dibayar masyarakat adalah harga yang tidak
memperhitungkan eksternalitas, karena sebenarnya ada biaya ekstra yang tidak
diperhitungkan dalam proses produksi, seperti pencemaran lingkungan, biaya
pengolahan limbah, jika hal ini diperhitungkan akan menaikan biaya produksi dan
berimbas pada harga sebesar biaya
eksternal, sebenarnya bahwa tambahan
biaya sosial yang terjadi melebihi tambahan manfaat sosial, hal ini akan
membuat tidak efisiennya setiap satuan produksi.
Eksternalitas meningkat dengan cepat seiring dengan meningkatnya
kepadatan penduduk kota, terdapat hubungan antara jumlah penduduk dan tingkat kepadatan
terhadap eksternalitas negatif. Dengan demikian ekternalitas yang dihasilkan
masing-masing penduduk akan bertambah sesuai dengan jumlah pertambahan
penduduk, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada jumlah orang yang menerima
eksternalitas sebesar jumlah eksternalitas yang dihasilkan oleh pertambahan
jumlah penduduk.
Penyelesaian Eksternalitas Negatif
Penyelesaian masalah
eksternalitas negatif berdasarkan standar ekonomi adalah dengan membangun mekanisme, bagi badan
usaha penghasil eksternalitas dikenakan biaya eksternalitas. Dalam terminologi ekonomi biaya mengatasi
eksternalitas akan menghasilkan internalitas, karena perusahaan akan mengurangi
output. Cara yang dilakukan adalah dengan mengenakan pajak pada penghasil
eksternalitas, memberikan insentif bagi
mereka yang menggunakan bahan baku dan teknologi ramah lingkungan atau yang
menciptakan internalitas, memberikan subsidi terhadap produk yang menggunakan
sumberdaya terbatas, dengan subsidi mampu menutupi tambahan biaya akibat dari
produksi yang terbatas, dan mendorong menciptakan pekerjaan yang menciptakan
eksternalitas positif.
Cara lain
untuk pengawasan eksternalitas adalah dengan memberikan hak pengalihan melalui
pasar, misalnya suatu perusahaan penghasil
eksternalitas memiliki konsekwensi membayar konpensasi kepada pihak yang
terkena dampak eksternalitas, bagi penerima dana konpensasi dapat mengalihkan
haknya kepada pihak lain yang bersedia melakukan pembersihan bahan pencemar
penyebab eksternalitas.
Dalam analisa ekonomi
menunjukkan hasil yang signifikan dari konstribusi formula kebijakan untuk menurunkan eksternalitas negatif dan
menghasilkan efisiensi, kualitas hidup dan prosfek pembangunan ekonomi, melalui pajak, subsidi dan kebijakan pasar,
namun semua ini juga memiliki keterbatasan, karena banyak faktor non ekonomi
yang juga perlu diperhatikan yang dapat mengurangi eksternalitas seperti
kebiasaan, moral dan etika serta budaya masyarakat yang sulit diukur secara
ekonomi.
Perbaikan Sektor Publik
Ranah akhir bagi analisis
ekonomi yang terpenting adalah memberikan pengertian yang mendalam pada
kebijakan pembangunan adalah melalui perbaikan pola kerja sektor publik, Fungsi
sektor publik yang baik dapat mendorong pembangunan ekonomi melalui berbagai
jalan yaitu : pelayanan jasa bagi dunia usaha, menciptakan suatu pola
penggunaan lahan efisien, peningkatan kualitas hidup, dan secara umum memadukan pelayanan dan
pajak. Keberpihakan pada publik juga mendukung usaha bagi badan perencanaan pembangunan daerah dalam meningkatkan intensitas tekanan kepada pemerintah sebagai
usaha mempengaruhi keputusan pemerintah pusat yang terkadang bertentangan
dengan kepentingan daerah.
Banyak pejabat yang
menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi namun dengan dalih untuk
kepentingan publik dengan membuat berbagai
kebijakan publik, membangun gedung perkantoran yang megah mencakar
langit sebagai pelayanan publik, dengan assumsi untuk memaksimumkan penggunaan
gedung dan adanya perubahan. Begitu pula halnya bagi para politisi akan
meningkatkan kesempatan mereka untuk dapat dipilih kembali, dengan melakukan
apa yang menjadi kepentingan masyarakat, hal ini memungkinkan terjadi konplik
kepentingan antara pejabat negara dan para politisi.
Perspektif pemilihan kepentingan
sektor publik memiliki implikasi yang signifikan untuk pembangunan ekonomi, demikian
pula halnya bagi para politisi sektor ini dijadikan
ladang usaha baru, dengan mengangkat issu-issu publik, kekuatan berbagai
kepentingan kelompok di ejawantahkan dalam proyek-proyek lingkungan, jalan, dan
fasislitas layanan publik lainnya sebagai proyek pembangunan ekonomi, namun
sebenarnya tidak lebih hanyalah sebagai usaha agar mereka dapat terpilih
kembali. Sedangkan banyak kasus dalam kenyataannya bahwa proyek yang
berhubungan dengan kepentingan publik tersebut sebenarnya lebih pada penyediaan
fasilitas bagi perusahaan industri besar, seperti jalan, atau dalam bentuk
pembebasan pajak, atau bahkan penggelapan pajak, dan subsidi yang berlebihan.
Para birokrat juga berbuat
demikian, mereka lebih memilih khusus melayani kepentingan kelompok, dengan
dalih karena mampu meningkatkan pembangunan daerah, mencerminkan pentingnya peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah, tapi sebenarnya hal ini hanya untuk memperluas kekuasaan para
birokrat. Sedang bagi pegawai sering bekerja tidak profesional dan maksimal,
dimana mereka lebih memilih melayani perusahaan untuk mencari tambahan
penghasilan. Disisi lain cenderung ke arah inefisiensi, karena pegawai akan
meminta tambahan biaya pelayanan melebihi ketentuan dan kemampuan rakyat.
Perbaikan kinerja sektor
publik dan peningkatan penghasilan pegawai sangat penting, demikian pula halnya
perubahan struktur pemerintahan dan peningkataan kwalitas pegawai serta mengubah
mekanisme pelayanan untuk memberantas
calo-calo jasa pelayan, agar penggunaan anggaran pembangunan daerah
dapat efisiensi dan efektif dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
daerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembangunan daerah. Salim, J.S.