Featured post

Cara Instalasi Software Pemetaan ArcGIS 9.X

Bagi orang yang menggeluti dunia survey dan pemetaan, salah satu tools atau alat yang wajib dimiliki dan dikuasi adalah software ArcGIS...

Logika Pasar

Pembangunan ekonomi suatu wilayah membutuhkan pemahaman terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi aktivitas ekonomi.  Aspek-aspek tersebut antara lain mengenai model dan asumsi ekonomi, perilaku individu, kebijakan dan perspektif ekonomi yang berlaku dalam suatu wilayah. Hal ini perlu dalam mengambil keputusan kebijakan  dalam meresapi permasalahan ekonomi yang berlangsung di wilayah tersebut. 
Perumusan model perekonomian, pada dasarnya merupakan upaya  penyederhanaan atas fenomena dengan berfokus pada komponen-komponen yang dianggap penting. Model ekonomi terdiri atas asumsi-asumsi tentang situasi (variabel) yang mempengaruhi aspek ekonomi. Sedangkan analisa merupakan proses pemecahan masalah dengan menguraikan pengaruh dari variabel yang mempengaruhi aktivitas ekonomi.  Sebagai contoh pertumbuhan tentaga kerja dipengaruhi oleh taraf hidup dan gaji lokal.   Pada kasus ini maka variabel yang dianggap pening dalam mempengarhui masalah pertumbuhan tenaga kerja hanya taraf hidup dan gaji lokal sedangkan variabel lainnya dianggap tidak berpengaruh.
Setiap aktivitas ekonomi terkait dengan adanya permintaan dan penawaran.  Asumsi dasar permintaan bahwa jika harga suatu produk turun, maka jumlah individu yang mengkonsumsi produk tersebut akan meningkat. Asumsi ini berlaku apabila veriabel yang mempengaruhi konsumsi semata-mata harga dan jumlah produk.  Tetapi apabila terdapat variabel ekonomi lainnya yang mempengaruhi konsumsi (misalnya rasa produk atau pendapatan masyarakat) maka jumlah konsumsi yang dibanyangkan tidaklah semata ditentukan oleh rendahnya harga produk.  Apabila produk tidak diminati masyarakat atau pendapatan masyarakat kecil maka walaupun harganya produk tersebut rendah belum tentu meningkatkan permintaan.
Aktivitas ekonomi suatu wilayah juga terkait erat dengan prilaku individu sebagai bagian dari pelaku pasar.  Prilaku individu senantiasa memiliki pilihan dan bertindak untuk mendapat manfaat yang maksimal dari produk yang dipasarkan, dimana antara individu (masyarakat) satu dengan lainnya berbeda-beda.  Prilaku mendapatkan manfaat maksimum individu ini merupakan tindakan rasional yang perlu diperhatikan dalam meresapi kegiatan ekonomi wilayah. Individu berusaha mendapat kepuasan maksimal yang berbeda-beda terhadap suatu produk disebabkan karena kondisi sosial dan ekonomi yang terkait dengan pendapatan, kesukaan dan presepsi. 
Aktivitas ekonomi senantiasa melibatkan sisi pandang penggunaan sumberdaya yang berbeda-beda. Suatu kota yang penduduknya padat maka kecenderungan harga sewa tanah akan meningkat. Sewa tanah ditingkatkan untuk mengefesienkan penggunaan tanah yang langka, membuat sumberdaya tanah lebih produktif atau bermanfaat untuk beragam produk. Namun disisi lain, dengan mengefisienkan sumberdaya tersebut dapat membatasi kepentingan penggunaan tanah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Efesiensi sumberdaya dapat mengurangi penggunaan sumberdaya, namun disisi lain dapat menciptakan nonopoli pasar. Oleh karena itu, kebijakan penggunaan sumberdaya disamping efesiensi, juga didasarkan atas kesamaan hak dan keadilan.  Sehingga pemanfaatan sumberdaya dapat dilaksanakan masyarakat banyak dalam mendukung sistem pasar.

Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam kebijakan perekonomian wilayah adalah keberadaan paham/penganut ekonomi yang antara lain penganut ekonomi tradisional, liberal dan konservatif. Diantara paham-paham yang ada memiliki presepsi yang berbeda-beda yang mempengaruhi sistem dan prilaku pasar. Paham ekonomi konservatif mengutamakan nilai dari efisiensi dan kebebasan ekonomi serta tidak membutuhkan campur tangan pemerintah, aktivitas pasar cenderung tidak sempurna. Sementara paham ekonomi meninginkan mekanisme pasar bebas, dan membutuhkan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya suatu wilayah (kebijakan pajak atau peraturan perundang-undangan). Paham ekonomi radikal atau ekonomi tradisional cenderung tidak berdasarkan pada mekanisme pasar.  Paham ekonomi ini mengaggap mekanisme pasar tidak hanya untuk mengorganisir kegiatan ekonomi tetapi juga pengawasan sosial.