Featured post

Cara Instalasi Software Pemetaan ArcGIS 9.X

Bagi orang yang menggeluti dunia survey dan pemetaan, salah satu tools atau alat yang wajib dimiliki dan dikuasi adalah software ArcGIS...

Earth: The Power of The Planet

Film Earth: The Power of The Planet memberikan penjelasan mengenai interaksi permukaan bumi dengan bagian inti bumi yang berupa batuan cair. Kawah gunung api aktif di Erta Ale, Ethiopia, merupakan miniatur proses yang menggambarkan mengenai bagaimana interaksi ini terjadi. Di Erta Ale, bagian lava yang mengering kemudian bergerak sejalan dengan gerakan aliran lava merupakan gambaran bagaimana permukaan/kerak bumi bergerak sesuai pergerakan aliran lava panas di bawahnya.
Disampaikan bahwa pada 4.5 milyar tahun yang lalu, Bumi pada tahap awal hanyalah berupa kumpulan masa batuan yang bersuhu sangat tinggi yang terkumpul akibat tumbukan berbagai benda di luar angkasa. Seiring dengan waktu, bagian permukaan batuan tersebut membeku dan membentuk permukaan bumi/kerak bumi yang dihuni oleh manusia saat ini. Di bawah permukaan yang membeku tersebut, terdapat massa batuan panas yang terperangkap dan selalu berusaha mencari jalan keluar untuk melepaskan energi yang luar biasa besarnya. Energi yang terperangkap di bawah permukaan bumi ini adalah sumber tenaga maha besar yang mampu membentuk permukaan bumi selama berjuta-juta tahun.
Sebagaimana yang terjadi di kawah Erta Ale, permukaan bumi bergerak seiring dengan pergerakan massa batuan panas di bawahnya. Pemukaan Bumi sendiri bukan merupakan sebuah permukaan yang terhubung secara utuh, melainkan terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang terus bergerak. Pergerakan ini membentuk daratan dan benua-benua yang dikenal saat ini dan juga berbagai bentuk geomorfologi yang terdapat dipermukaan bumi. Ratusan juta tahun yang lalu, seluruh benua merupakan sebuah kesatuan benua besar yang disebut Pangea. Seiring dengan waktu, Pangea terbelah dan terpecah sampai membentuk daratan dan benua yang seperti yang ada sekarang. Pergerakan lempeng bumi, ditambah dengan energi panas yang senantiasa mencari jalan untuk keluar di bawah permukaannya, membentuk berbagai fenomena geologi. Beberapa diantaranya adalah gunung berapi dan sumber air panas.
Gunung berapi timbul akibat tenaga panas dari lava yang mencari jalan keluar melalui rekahan di permukaan bumi. Selama bertahun-tahun, aliran lava memndesak permukaan bumi sehingga membentuk gunung berapi. Dalam siklus tertentu, gunung berapi ini meletus dan melepaskan batuan cair serta batuan piroklastik dalam jumlah besar ke atmosfer bumi.  Saat ini letusan gunung berapi dipandang sebagai bencana yang dipandang amat merugikan. Padahal sebenarnya letusan gunung berapi merupakan fenomena alam yang sangat bermanfaat bagi Bumi. Jutaan tahun yang lalu, suhu bumi 30% lebih dingin dibanding dengan saat ini. Kondisi ini dikenal sebagai zaman es. Pada zaman ini hamper seluruh permukaan bumi tertutup es, sehingga menyebabkan sebagian besar energi panas matahari terpantulkan kembali ke atmosfer dan tidak dapat diserap oleh permukaan bumi. Jika hal ini terus berlanjut, maka keseluruhan permukaan bumi akan membeku dan mustahil untuk ditinggali makhluk hidup. Satu-satunya sumber energi yang mampu merubah keadaan ini adalah letusan gunung berapi.
Letusan gunung berapi yang terjadi selama bertahun-tahun melepaskan piloklastik dan karbondioksida ke atmosfer bumi. Dalam jangka yang lama, karbondioksida terakumulasi di atmosfer bumi dan kemudian berfungsi menahan radiasi matahari untuk tetap berala di bawah atmosfer. Kondisi ini menyebabkan suhu dipermukaan bumi semakin lama semakin hangat, sehingga menyebabkan mencairnya es di permukaan bumi. Ini merupakan akhir dari jaman es dan titik awal dari bermulanya kehidupan di permukaan bumi. Es yang mencari kemudian membentuk berbagai fitur hidrologi seperti samudra, sungai dan danau. Pada kondisi inilah organisme pertama kemudian. Organisme pertama yang muncul adalah organism sederhana yang bersel tunggal. Seiring berjalannya waktu organisme ini, yang disebut Stromatolite, mendominasi permukaan bumi.
Ratusan tahun kemudian, tanpa adanya gunung berapi maka permukaan bumi akan tetap didominasi oleh stromatolite. Gunung api sekali lagi berjasa besar untuk menjaga keseimbangan di permukaan bumi. Seiring berjalannya waktu, letusan gunung api membawa perubahan besar pada iklim bumi yang menyebabkan makhluk hidup bersel tunggal berevolusi menajdi makhluk hidup kompleks yang bersel banyak. Organisme ini kemudia berkembang dan mendesak populasi stromatolite sehingga akhirnya terus berevolusi membenuk berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang dikenal saat ini.

Panas di bawah permukaan bumi dan prose keluarnya melalui letusan gung berapi, ternyata merupakan tenaga yang amat berguna bagi Bumi. Tidak hanya berfungsi untuk membentuk permukaan bumi, tenaga ini mampu untuk menjaga keseimbangan di atas permukaan bumi dengan cara mengeluarkan bahan-bahan ke atmosfer yang dapat membantu untuk menghangatkan suhu bumi. Di luar bencana yang ditimbulkannya, gunung api ternyata merupakan cara alam untuk menjaga harmoni dan keseimbangan kehidupan.