AGLOMERASI EKONOMI
(Agglomeration Economies)
Aglomerasi ekonomi secara prinsip membahas
tentang penurunan biaya akibat dari dilakukannya kegiatan ekonomi disuatu
tempat. Keuntungan dari aglomerasi ekonomi adalah, (a) menghemat biaya
transportasi dan (b) menghemat biaya iklan. Dengan demikian, secara umum maka
biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan akan dapat dihemat dari
adanya pengelompokan tersebut. Adapun dampak negatif dari adanya eglomerasi
ekonomi adalah (a) timbulnya kemacetan, (b) timbulnya berbagai jenis polusi,
dan (3) meningkatnya angka kriminalitas.
Menurut Marshall terdapat tiga sumber mengapa
aglomerasi ekonomi selalu terjadi, yaitu (a) kelimpahan informasi (information
spillovers), (b) input lokal yang tidak diperdagangkan (local non-traded
inputs), dan (c) ketersediaan tenaga kerja terampil lokal (local skilled labour
pool).
Terdapat 3 jenis aglomerasi ekonomi, yaitu
(1) Internal return to scale, timbul karena perusahaan memiliki skala ekonomi
yang besar, (2) lokalisasi ekonomi, terjadi pada satu kelompok perusahaan dalam
satu industri yang sejenis yang terletak pada lokasi yang sama, dan (3)
urbanisasi Ekonomi, timbul pada perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang
berbeda-beda yang mengelompok di lokasi yang sama.
Menurut Hoover jenis-jenis aglomerasi
tersebut terutama disebabkan oleh adanya perbedaan definisi antara perusahaan
dan industri. Perusahaan adalah aktivitas yang mengombinasikan input sedemikian
rupa untuk menghasilkan barang atau jasa. Industri adalah kumpulan perusahaan
yang memproduksi produk yang sejenis.
A. Internal
agglomeration ekonomi
Merupakan suatu cara untuk suatu melihat "skala
ekonomi" yang dapat terjadi pada sebuah perusahaan.
a. Kemampuan untuk membagikan biaya tetap melebihi
unit
b. Produktivitas keuntungan dari peningkatan
spesialisasi
c. Keuntungan pembelian input
B. Lingkages
between pairs of businesses
a. Forward Linkage
Lokasi yang menarik pembeli
dari pemasok-pemasok output, contoh: Sebuah pabrik pakaian locates dekat dengan
tekstil mill
b. Backward Linkage
Lokasi yang menarik pembeli
pemasok hasil output yang dibeli oleh pembeli, contoh: Sebuah mobil menarik
sebuah pabrik perakitan mesin pabrik
c. Teori dan data tersebut tidak boleh kita gunakan
untuk menyimpulkan suatu type untuk tujuan lain dalam pembangunan ekonomi.
C. Lokalization
economies
Hal ini terjadi jika kenaikan output dari
perusahaan di lokasi tertentu akibat di bawah biaya untuk perusahaan di
industri yang di lokasi itu.
Ada beberapa sumber yang menjadi masukan
dalam localization economies antara
lain :
a. Labor pool : Terdapat peningkatan prospek untuk pencari
kerja yang relokasi ke daerah. Hal ini dapat mengurangi biaya untuk pencarian tenaga
kerja.
b. Specialized
machinery : Backward linkage modal input terhadap
suppliers dapat dibangun, juga dapat mempengaruhi biaya transportasi,
mengatakan melalui pengembangan jangka pendek.
c. Imitation,
modification, and innovation : Terkait
dengan hubungan perusahaan dengan kompetitor, sehingga perusahaan tersebut
dapat belajar dari mereka dengan lebih mudah dan mengurangi biaya yang timbul
mencoba untuk tetap kompetitif.
d. Comparison
shopping : Segi penjualan
retail produk sejenis yang dapat meningkatkan volume pelanggan yang lebih besar
melalui peningkatan pilihan. Dalam banyak kasus, peningkatan volume penjualan
dapat mengurangi hilangnya pembeli karena meningkatnya persaingan.
D. Urbanization
economies
Dalam hal ini, biaya yang disimpan sebagai
akibat dari meningkatnya aktivitas di suatu daerah, walaupun sebagian besar tidak
perusahaan terpengaruh.
Ada beberapa sumber urbanisasi ekonomi,
termasuk
○
Infrastructure : Semakin banyak infrastruktur transportasi
dapat menurunkan biaya dan meningkatkan pilihan konsumen, peningkatan lalu
lintas dan volume penjualan, dan menurunkan pajak
○
Division of labor : Outsourcing tenaga kerja tertentu untuk
kegiatan produksi di perusahaan daerah dapat menurunkan biaya produksi, sebagai
akibat dari meningkatnya spesialisasi. Dengan tersedianya tenaga kerja yang
terspesialisasi tersebut, perusahaan memperbesar area usaha, karena semkin
besar input maupun akan meningkatkan pasar.
○
Internal economies : Peningkatan permintaan untuk output dapat
mengaktifkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari skala ekonomis.
○
Averaging of random variations : fluktuasi dalam permintaan dari berbagai
sektor atau kelompok konsumen, dapat dijadikan ukuran untuk melihat rata-rata
permintaan sepanjang waktu secara temporal untuk menilai stabilitas suatu perusahaan.
EXTERNAL-ECNOMI
INDUSTRIES
Eksternal perusahaan dalam
perekonomian-industri manfaat ekonomi lain yang diperoleh dari dilakukannya
kegiatan industri di lkasi tersebut. Hal ini terutama dikarenakan perusahaan
sering menghadapi perubahan yang cepat suatu produk, sehingga dituntut untuk mampu
bereaksi dengan cepat. situasi Ini juga dicirikan oleh Backward Linkage terutama hubungan yang memungkinkan perusahaan melakukan
outsourching untuk mengurangi biaya rata-rata.
COMPARATIVE
MEASURE OF ECONOMIC STRUCTURE
Merupakan suatu tindakan komparatif terhadap
suatu aktivitas ekonomi di suatu daerah, ada tiga pendekatan yang digunakan,
1). The North American Industry Classification System (NAICS), 2). Location Question
(LQ), dan 3). Coefficient of specialization.
A.
The Nort American Industry Classification System (NAICS)
The NAICS dikembangkan sebagai
standar untuk digunakan oleh Federal statistik di badan mengklasifikasi dunia
usaha untuk pengumpulan, analisa, dan penerbitan data statistik yang terkait
dengan usaha perekonomian Amerika Serikat. NAICS tadinya berkembang di bawah
naungan Dinas Pengelolaan dan Anggaran (OMB), dan diadopsi pada tahun 1997
untuk menggantikan yang lama Klasifikasi Industri Standar (SIC) sistem. Ini
juga dikembangkan bekerja sama dengan lembaga-lembaga statistik dari Kanada dan
Meksiko untuk membuat 3 negara yang memungkinkan standar yang tinggi untuk
tingkat disamakan dalam bisnis statistik di antara tiga negara. NAICS adalah
yang pertama klasifikasi sistem ekonomi yang akan dibangun berdasarkan satu konsep
ekonomi.
NAICS adalah pembentukan
sebuah unit bisnis atau industri di satu lokasi fisik yang memproduksi atau
mendistribusikan barang atau melaksanakan jasa (misalnya, toko, pabrik,
peternakan, dll).
Suatu perusahaan, di sisi lain,
dapat terdiri dari lebih dari satu lokasi melakukan yang sama atau berbagai
jenis kegiatan ekonomi.
Setiap perusahaan yang dibentuk
berdasarkan NAICS diberikan kode sendiri berdasarkan kegiatan kegiatan utama
dari perusahaan tersebut.
B. Location Quotients
Location quotients (LQ) digunakan untuk
menilai spesialisasi wilayah dalam industri. LQ dapat dihitung dengan beberapa indikator,
misalnya, pekerjaan, nilai tambahnya.
a. The employment location quotient
LQi = (Ei /et)
/ (USi/USt)
dimana
ei =
Tenaga kerja lokal di industri i
et =
Total tenaga kerja lokal
USi =
Tenaga kerja nasional dalam industri i
USt =
Total tenaga kerja nasional
Mempertimbangkan
LQ = 1
LQ > 1
LQ <1 o:p="">1>
b. LQ digunakan untuk
memperoleh informasi
penting untuk rencana pengembangan suatu daerah untuk menuju atau keluar dari
industri tertentu.
c. LQ juga dapat digunakan untuk mengungkap
informasi tentang dua hal berbeda namun berkaitan.
C. Estimating
export employment
Dalam hal ini tenaga kerja sebagai ekspor
yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah
1. Ekspor tenaga kerja di sektor tertentu (xi) ,
xi = Ei - Et (USi / USt )
2. Total ekspor pekerjaan diperoleh oleh penjumlahah
xi di seluruh sektor di suatu daerah
3. Dengan asumsi yang dibuat dalam membangun indikator
ini, adalah tunduk pada berbagai kritik. Ini termasuk:
a. Skala cross-hauling (disimulasikan impor dan
ekspor dari barang dianggap tidak terjadi. Jika terjadi, suatu wilayah dengan
LQ = 1 bisa ada ekspor.
b. produktivitas yang berbeda pad litas wilayah
tidak digunakan dalam perhitung (produktivitas yang tinggi menjadi penyebab dalam penurunan nilai
perkembangan LQ)
c. disini dalam faktanya, variasi permintaan di
tiap wilayah yang signifikan yang
digunakan untuk menghitung erbedaan LQs lintas daerah
d. Tingkat dampak yang lebih detail akan
mempengaruhi perkiraan LQ.
e. Jika LQ = 1 pengindikasikan pemenuhan
kebutuhan, yang cukup dipenuhi dalam perekonomian yang tertutup.
Namun, ukuran ekspor pekerjaan disini
dianggap memberikan wawasan mengenai tingkat ekspor pekerjaan di suatu daerah.
D. Coefficient
of specialization
1. Coefisient
of specialization yaitu
mengukur sejauh mana perbedaan struktur kawasan industri dengan menggunakan beberapa
standar seperti struktur industri nasional.
2. Ini diukur oleh koefisien pertama menghitung
perbedaan persentase pekerjaan pada masing-masing sektor di daerah, tingkat kepentingan
dan standar digunakan sebagai patokan untuk perbandingan. Jumlah perbedaan persentase
kerja di antara sektor-sektor di daerah yang melebihi patokan persentase
pekerjaan maka dapat dikatakan bahwa daerah tersebut memiliki spesialisasi sektor
tertentu.
OTHER ASPECT
OF REGIONAL STRUKTUR
Faktor-faktor mungkin akan mempengeruhi
pembangunan ekonomi disuatu wilayah ada 6 (enam).
A. Ketenaga kerjaan
B. Karakteristik Demografis
C. Laju kepemilikan
D. Struktur Pasar
E. Politik alignment
F. Struktur Sosial