Film Earth: The Power of The Planet memberikan penjelasan mengenai
interaksi permukaan bumi dengan bagian inti bumi yang berupa batuan cair. Kawah
gunung api aktif di Erta Ale, Ethiopia, merupakan miniatur proses yang
menggambarkan mengenai bagaimana interaksi ini terjadi. Di Erta Ale, bagian
lava yang mengering kemudian bergerak sejalan dengan gerakan aliran lava
merupakan gambaran bagaimana permukaan/kerak bumi bergerak sesuai pergerakan
aliran lava panas di bawahnya.
Disampaikan bahwa pada 4.5 milyar
tahun yang lalu, Bumi pada tahap awal hanyalah berupa kumpulan masa batuan yang
bersuhu sangat tinggi yang terkumpul akibat tumbukan berbagai benda di luar
angkasa. Seiring dengan waktu, bagian permukaan batuan tersebut membeku dan
membentuk permukaan bumi/kerak bumi yang dihuni oleh manusia saat ini. Di bawah
permukaan yang membeku tersebut, terdapat massa batuan panas yang terperangkap
dan selalu berusaha mencari jalan keluar untuk melepaskan energi yang luar
biasa besarnya. Energi yang terperangkap di bawah permukaan bumi ini adalah
sumber tenaga maha besar yang mampu membentuk permukaan bumi selama
berjuta-juta tahun.
Sebagaimana yang terjadi di kawah
Erta Ale, permukaan bumi bergerak seiring dengan pergerakan massa batuan panas
di bawahnya. Pemukaan Bumi sendiri bukan merupakan sebuah permukaan yang
terhubung secara utuh, melainkan terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik
yang terus bergerak. Pergerakan ini membentuk daratan dan benua-benua yang
dikenal saat ini dan juga berbagai bentuk geomorfologi yang terdapat
dipermukaan bumi. Ratusan juta tahun yang lalu, seluruh benua merupakan sebuah
kesatuan benua besar yang disebut Pangea. Seiring dengan waktu, Pangea terbelah
dan terpecah sampai membentuk daratan dan benua yang seperti yang ada sekarang.
Pergerakan lempeng bumi, ditambah dengan energi panas yang senantiasa mencari
jalan untuk keluar di bawah permukaannya, membentuk berbagai fenomena geologi.
Beberapa diantaranya adalah gunung berapi dan sumber air panas.
Gunung berapi timbul akibat tenaga
panas dari lava yang mencari jalan keluar melalui rekahan di permukaan bumi.
Selama bertahun-tahun, aliran lava memndesak permukaan bumi sehingga membentuk
gunung berapi. Dalam siklus tertentu, gunung berapi ini meletus dan melepaskan
batuan cair serta batuan piroklastik dalam jumlah besar ke atmosfer bumi. Saat ini letusan gunung berapi dipandang
sebagai bencana yang dipandang amat merugikan. Padahal sebenarnya letusan
gunung berapi merupakan fenomena alam yang sangat bermanfaat bagi Bumi. Jutaan
tahun yang lalu, suhu bumi 30% lebih dingin dibanding dengan saat ini. Kondisi
ini dikenal sebagai zaman es. Pada zaman ini hamper seluruh permukaan bumi
tertutup es, sehingga menyebabkan sebagian besar energi panas matahari
terpantulkan kembali ke atmosfer dan tidak dapat diserap oleh permukaan bumi.
Jika hal ini terus berlanjut, maka keseluruhan permukaan bumi akan membeku dan
mustahil untuk ditinggali makhluk hidup. Satu-satunya sumber energi yang mampu
merubah keadaan ini adalah letusan gunung berapi.
Letusan gunung berapi yang terjadi
selama bertahun-tahun melepaskan piloklastik dan karbondioksida ke atmosfer
bumi. Dalam jangka yang lama, karbondioksida terakumulasi di atmosfer bumi dan
kemudian berfungsi menahan radiasi matahari untuk tetap berala di bawah
atmosfer. Kondisi ini menyebabkan suhu dipermukaan bumi semakin lama semakin
hangat, sehingga menyebabkan mencairnya es di permukaan bumi. Ini merupakan
akhir dari jaman es dan titik awal dari bermulanya kehidupan di permukaan bumi.
Es yang mencari kemudian membentuk berbagai fitur hidrologi seperti samudra,
sungai dan danau. Pada kondisi inilah organisme pertama kemudian. Organisme
pertama yang muncul adalah organism sederhana yang bersel tunggal. Seiring
berjalannya waktu organisme ini, yang disebut Stromatolite, mendominasi
permukaan bumi.
Ratusan tahun kemudian, tanpa adanya
gunung berapi maka permukaan bumi akan tetap didominasi oleh stromatolite.
Gunung api sekali lagi berjasa besar untuk menjaga keseimbangan di permukaan
bumi. Seiring berjalannya waktu, letusan gunung api membawa perubahan besar
pada iklim bumi yang menyebabkan makhluk hidup bersel tunggal berevolusi
menajdi makhluk hidup kompleks yang bersel banyak. Organisme ini kemudia
berkembang dan mendesak populasi stromatolite sehingga akhirnya terus
berevolusi membenuk berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang dikenal saat ini.
Panas di bawah permukaan bumi dan
prose keluarnya melalui letusan gung berapi, ternyata merupakan tenaga yang
amat berguna bagi Bumi. Tidak hanya berfungsi untuk membentuk permukaan bumi,
tenaga ini mampu untuk menjaga keseimbangan di atas permukaan bumi dengan cara
mengeluarkan bahan-bahan ke atmosfer yang dapat membantu untuk menghangatkan
suhu bumi. Di luar bencana yang ditimbulkannya, gunung api ternyata merupakan
cara alam untuk menjaga harmoni dan keseimbangan kehidupan.